BERBISNIS DENGAN ALLAH

Yusuf Mansur Berbisnis dengan Allah
USTADZ YUSUF MANSUR MENGAJAK BISNIS DENGAN ALLAH

Seorang pekerja sosial di sebuah LAZ ( Lembaga Amil Zakat ), suatu ketika usaha sampingannya bangkrut. Pendek kata, ia habis-habisan. Sampai-sampai mobil pun terpaksa dilego. Ia sebenarnya sudah kenyang dengan kegagalan bisnis di berbagai bidang, yang mulai digelutinya sejak masih kuliah di IPB. Yang dia herankan, meski ia selalu belajar dari pengalamannya untuk lebih profesional, hampir selalu bisnisnya gagal saat membesar.

“Ada apa dengan kita?” Ia mencoba bermuhasabah dengan istrinya.
Ah, dia tiba-tiba ingat pesan seorang ustadz muda yang baru dikenalnya. Kata sang Ustadz, kalau ingin mendapat rejeki lebih cepat dan banyak, maka sedekahkanlah harta kekayaan yang paling dicintai sesegera mungkin dan sebanyak mungkin. Pokoknya, “jangan tanggung-tanggung,” tegas Ustadz.
 
Si pekerja sosial lantas menoleh kepada istrinya. “ Yang,” katanya mesra sambil mengelus rambut sang istri,” dari harta kita yang tersisa, apa yang paling kau cintai.”
 
“Tanah kapling kita,” jawab istri, menyebut harta investasi mereka yang harganya terus naik.” Kalau begitu, tanah itu kita sedekahkan saja ya, biar kita nggak bangkrut melulu.” Sang istri mengangguk setuju.
 
Bukan sulap, bukan sihir, tak lama setelah menyedekahkan tanah buat orang dhuafa, pekerja sosial itu mendapat kontrak training dari sebuah bank dengan nilai ratusan juta rupiah. Jauh lebih besar dari nilai kerugian bisnis maupun tanah yang disedekahkan.

Subhanallah!


Dan, Ustadz yang memberi advis itu tak lain adalah ustadz Yusuf Mansur. Posturnya kecil, mungil, dengan wajah innocent atau baby face. Lantaran penampilannya inilah, ustadz muda kelahiran 19 Desember 1976, sering membuat pengundang maupun jamaah tablighnya terkecoh.


Kini, di sela jam terbangnya yang meninggi, Yusuf Mansur terus mengasuh Pesantren Tahfidz Quran Daarul Quran Wisata Hati, Cipondoh, Tangerang dan menjadi duta baru Dompet Dhuafa sebagai Ustadz Muda Pengajur Sedekah.